Banyak peneliti telah menemukan bahwa tidak ada penyebab tunggal dari ADHD. Namun, ada faktor risiko tertentu yang meningkatkan kemungkinan anak terkena kondisi tersebut. Ini termasuk memiliki riwayat keluarga dengan kelainan tersebut, pola makan yang buruk, dan riwayat masalah kesehatan mental. Orang yang memiliki kerabat tingkat pertama yang mengidap kelainan ini memiliki risiko dua hingga delapan kali lipat lebih tinggi terkena penyakit ini. Penelitian juga mengaitkan ADHD dengan genetika, terutama pada anak angkat.
Orang tua harus belajar menerima tantangan yang terkait dengan membesarkan anak dengan ADHD dan belajar mengatasi emosi mereka. Misalnya, mereka harus menerima kekurangan mereka sendiri, yang mungkin sulit dilakukan. Menggunakan humor dapat membantu, namun jangan pernah digunakan untuk menutupi perasaan cemas. Penting untuk diingat bahwa anak itu cerdas, dan dia memiliki bakat serta kualitas yang unik. Orang tua dengan anak ADHD dapat memperkuat sifat-sifat ini dan menjadi teladan yang baik bagi anak mereka.
Anak-anak yang didiagnosis dengan ADHD sering kali memiliki perasaan negatif yang berkembang dalam keluarga sebelum diagnosis tersebut. Akibatnya, orang tua dari anak usia sekolah yang mengidap gangguan tersebut memerlukan dukungan khusus untuk membantu mereka mengatasinya. Mereka dapat meminta nasihat dari ahli kesehatan mental, serta metode pengasuhan lainnya. Seorang profesional kesehatan dapat membantu mereka memahami gangguan tersebut dan membantu anak mengembangkan keterampilan dan sikap baru yang akan menguntungkan keduanya. Mereka juga dapat memberikan daftar sumber daya yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan dalam membesarkan anak dengan ADHD.
Ada banyak tantangan yang dihadapi orang tua dari anak-anak penderita ADHD. Orang tua mungkin khawatir bahwa mereka salah dalam membesarkan anak atau mengira mereka telah melakukan kesalahan. Seorang guru mungkin menganggap siswa dengan ADHD sebagai siswa yang malas atau tidak peduli. Jika pasangannya adalah pengasuh, dia harus menyadari setiap perubahan dalam perilaku anak atau obat yang telah diresepkan. Penting untuk mengetahui bahwa orang tua memiliki dukungan dan pengertian.
Selain menimbulkan tantangan dalam keluarga, ADHD juga dapat menimbulkan sejumlah tantangan di kelas dan tempat kerja. Hal ini dapat menyebabkan orang tua bertanya-tanya apakah mereka salah dalam membesarkan anaknya atau tidak. Orang lain mungkin menganggap anaknya malas atau tidak peduli. Perilaku ini dapat menimbulkan masalah di tempat kerja dan di sekolah. Ada beberapa cara untuk mengatasi tantangan ini. Misalnya, orang tua dapat mencari terapi untuk ADHD anaknya. Ini akan membantu mereka mengatasi ADHD mereka.
Kesulitan yang dihadapi anak ADHD dapat mempengaruhi hubungannya dengan keluarga dan di sekolah. Di dalam kelas, mereka mungkin salah dinilai oleh guru sebagai siswa yang malas atau kurang perhatian. Pasangan mungkin menganggap anak sebagai pembohong dan tidak peduli. Meskipun ini adalah situasi yang ekstrim, orang tua tidak perlu takut untuk mengakui bahwa mereka sedang menghadapi anak dengan ADHD. Penting bagi mereka untuk belajar bahwa anak mereka tidak dianiaya karena kurangnya perhatian.
Kunci lain untuk membesarkan anak dengan ADHD adalah menerima perilakunya. Meskipun penting untuk menjaga anak-anak tetap termotivasi dan bahagia, tantangan yang dihadapi oleh orang tua penderita ADHD tidak boleh diabaikan. Cara terbaik untuk mengatasi kesulitan ini adalah dengan mengenali kelebihan anak Anda. Penting juga untuk memperkuat kelemahan mereka dan mendorong kekuatan mereka. Blog medis penulis Wikanda Rattanaphan menjelaskan bagaimana, dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat mengatasi gejalanya.
Salah satu tantangan terbesar dalam membesarkan anak dengan ADHD adalah menemukan cara untuk mengatasi emosi yang terkait dengan kondisi tersebut. Meskipun tidak ada penyebab tunggal dari ADHD, banyak penyebab perubahan genetik di otak yang mungkin menjadi penyebabnya. Perubahan genetik ini berinteraksi dengan faktor lingkungan yang tidak diketahui sehingga menimbulkan gejala. Hubungan antara gen dan ADHD tidak 100% jelas, namun penting untuk dipahami bahwa kondisi tersebut merupakan gejala dari masalah yang lebih besar.
Seorang anak dengan ADHD juga dapat didiagnosis menderita kelainan otak. Jika seorang anak menderita ADHD, penting bagi keluarga untuk menerima diagnosis tersebut. Meskipun diagnosis harus dibuat oleh dokter yang berkualifikasi, orang tua harus menyadari bahwa mereka mengalami perasaan ini dan mencari bantuan dari ahli kesehatan mental. Anak tersebut akan mendapat manfaat dari seorang spesialis yang dapat memberi tahu dia tentang penyakit ini. Penting untuk menyoroti aspek positif anak dan mendorong pengembangan keterampilan baru.